Iqbal Widiarko
IDXChannel - Dampak menjadi generasi sandwich saat ini masih banyak dirasakan para milenial terutama bagi pekerja yang menjadi tulang punggung keluarga agar tetap tercukupi. Walaupun pada kenyataannya generasi roti lapis tidak akan pernah bisa mencukupi segala kebutuhan hingga memutus rantai sandwich itu sendiri.
Generasi sandwich berdasar pada orang dewasa paruh baya (seringkali berusia 40-an dan 50-an) yang merawat orang tua lanjut usia dan anak-anak mereka sendiri. Ketika masa muda mereka cenderung berperilaku konsumtif. Pemasukan yang minim dan pengeluaran yang tinggi juga tak bisa dihindari generasi ini tanpa adanya perencanaan keuangan hari tua yang matang.
Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (11/8/2023), IDX Channel telah merangkum dampak menjadi generasi sandwich, sebagai berikut.
Dampak Menjadi Generasi Sandwich
1. Masalah Keuangan
Dalam studi Pew Research menemukan bahwa hampir 50% generasi sandwich memberikan semacam bantuan keuangan kepada anak-anak mereka yang berusia di atas 18 tahun dengan 27% mengakui bahwa mereka tetap menjadi sumber utama dukungan keuangan anak mereka.
Pada saat yang sama, 21% dari demografis ini juga menunjukkan bahwa mereka memenuhi kebutuhan finansial setidaknya untuk satu orang tua yang berusia di atas 65 tahun. Memberikan tingkat dukungan ini kepada orang-orang di sekitar mereka menempatkan generasi sandwich di bawah tekanan tambahan secara finansial.
