3. Forever 21
Brand fashion asal AS ini sempat menjadi favorit remaja dan anak muda Indonesia. Namun, Forever 21 menutup seluruh gerainya di Indonesia sekitar 2020, sebagian besar karena kebangkrutan global dan kegagalan bersaing dengan tren fashion lokal serta online shop.
4. Aéropostale
Merek fashion asal AS ini pernah hadir di beberapa kota besar di Indonesia, tapi hanya bertahan sebentar. Ketidaksesuaian dengan preferensi konsumen lokal dan harga yang relatif tinggi membuat Aéropostale tidak berkembang.
5. Gap Inc.
Brand fashion asal Amerika Serikat ini pernah membuka gerai di beberapa mal besar di Indonesia. Namun, karena kurangnya minat pasar dan daya saing yang rendah dibanding brand fast fashion lainnya, Gap memutuskan untuk menutup gerai fisiknya.
Merek-merek global perlu lebih jeli membaca pasar dan beradaptasi dengan cepat jika ingin bertahan di tengah dinamika pasar Indonesia. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda.
(Shifa Nurhaliza Putri)