Ratih Ika Wijayanti
IDXChannel – Ada sejumlah pesawat kepresidenan termahal di dunia dengan harga yang fantastis. Pesawat tersebut berasal dari berbagai negara seperti Arab Saudi hingga Meksiko.
Salah satu pesawat kepresidenan yang belakangan menarik perhatian publik adalah pesawat kepresidenan Amerika Serikat yakni Air Force One. Pesawat tersebut digunakan Presiden Joe Biden untuk menghadiri KTT G20 di Bali pada Minggu (13/11). Pesawat seri Boeing 747-200B ini merupakan pesawat canggih yang disebut-sebut sebagai salah satu pesawat termahal di dunia.
Meski begitu, Air Force One bukanlah satu-satunya pesawat kepresidenan termahal di dunia. Beberapa negara lain juga tercatat memiliki pesawat kepresidenan dengan harga yang fantastis.
Berikut ini IDXChannel mengulas beberapa pesawat kepresidenan termahal di dunia yang memiliki harga luar biasa. Apa saja? Yuk, simak!
Deretan Pesawat Kepresidenan Termahal di Dunia
Dilansir dari Litbang MNC Portal Indonesia, beberapa pesawat kepresidenan yang tercatat memiliki harga super fantastis antara lain sebagai berikut.
1. Arab Saudi-Boeing 747
Salah satu pesawat kepresidenan termahal di dunia adalah Boeing 747 milik Arab Saudi. Pesawat ini memiliki harga yang sangat fantastis yakni mencapai USD520 juta atau sekitar Rp8,09 triliun (kurs Rp15.553 per USD).
Pada mulanya pesawat ini hanya memiliki harga sebesar Rp228 juta atau Rp3,55 triliun, namun harganya biayanya melonjak drastis setelah raja ingin mengubah interior pesawat tersebut. Pesawat ini bahkan dijuluki sebagai istana terbang karena interiornya yang mewah dan dilengkapi dengan air mancur, 20 kamar pribadi, hingga ruang sauna berlapis marmer.
2. Arab Saudi-Airbus A380
Selain Boeing 747, Arab Saudi juga memiliki pesawat kepresidenan lain yang harganya tidak kalah mahal yakni Airbus A380. Pesawat yang satu ini bahkan memiliki fasilitas mewah bak hotel bintang lima.
Pesawat yang dapat menampung hingga 800 orang ini memiliki fasilitas seperti sauna, spa, hingga ruang makan. Pesawat kepresidenan milik Arab Saudi ini memiliki harga mencapai USD500 juta atau sekitar Rp7,78 triliun (kurs Rp15.553 per USD).
