Hal itu terjadi karena Presiden Theodore Roosevelt saat itu melarang siapapun untuk memiliki emas. Namun, satu pemilik pribadi berhasil memperoleh koin ini, yang awalnya dimiliki oleh Raja Farouk dari Mesir dan kemudian dipaksa untuk menjual koin tersebut dan membagi hasilnya dengan United States Mint.
3. Saint-Gaudens Double Eagle
Saint-Gaudens Double Eagle yang dicetak pada tahun 1907. Koin ini adalah koin yang terbukti lebih sulit diproduksi dalam jumlah besar lebih dari yang diperkirakan. Desainnya yang rumit menyebabkan produksi koin ini sempat terhenti untuk mengubah desain. Kepala Pengukir US Mints, Charles Barber memutuskan untuk menghapus kata-kata, "In God We Trust" dari koin tersebut. Namun, ini tidak berjalan baik dengan Kongres, dan koin itu tetap diproduksi. Koin itu pun sekarang bernilai 7,6 juta dolar AS atau setara Rp 115,5 miliar.
4. Brasher Doubloon
Uang koin yang terbuat dari tembaga ini dicetak pada tahun 1787. Koin ini bertujuan untuk meyakinkan Negara Bagian New York untuk menggunakan koin tembaga daripada emas. Namun, Negara tidak setuju dengan rencana Ephriam Brasher dan mengatakan bahwa mereka tidak ingin ada koin baru yang terbuat dari tembaga.
Brasher mengabaikan negara dan memutuskan untuk mencetak koin baru, terutama di Perunggu, tetapi juga mencetak beberapa koin emas 22 karat di sampingnya. Koin ini dianggap sangat berharga karena sangat langka dan memiliki cerita menarik. Pada tahun 2011, Perusahaan Investasi Wall Street membeli satu koin di pelelangan seharga 7,4 juta dolar AS atau Rp112,5 miliar.
5. Edward III Florin
Koin Edward III Florin ini dicetak pada tahun 1343. Uang koin ini merupakan koin tertua yang berusia sekitar 670 tahun. Saat ini, koin tersebut memiliki nilai 6,8 juta dolar AS atau setara Rp103,4 miliar.