Selain itu, Anda juga perlu mencari tahu berapa UMR di daerah perusahaan yang Anda lamar. Dengan begitu, Anda dapat memperoleh perkiraan besaran gaji yang bisa Anda dapatkan dari pekerjaan yang Anda lamar.
2. Tentukan Besaran Gaji sesuai Kemampuan dan Pengalaman
Setelah melakukan riset kecil-kecilan, Anda bisa menentukan perkiraan gaji Anda. Meski demikian, dalam menentukan gaji, Anda perlu menyesuaikannya dengan kemampuan atau skill dan pengalaman yang Anda miliki. Kedua hal tersebut akan menjadi nilai tambah yang akan menguatkan alasan mengapa Anda mengajukan nominal gaji tersebut.
3. Tidak Menyebut Nominal sebelum Ditanya
Upayakan untuk tidak menyebut nominal gaji yang Anda harapkan sebelum HRD atau perekrut menanyakannya. Biasanya, HRD akan menjelaskan terlebih dulu mengenai prosedur kerja dan gaji yang akan ditawarkan. Setelah itu, barulah HRD akan menanyakan kisaran gaji yang Anda harapkan. Jika HRD sudah menanyakan hal tersebut, Anda bisa menyebutkan nominal gaji yang Anda inginkan beserta penjelasan logis dan alasan yang sesuai dengan kemampuan serta pengalaman Anda.
4. Tunjukan Besaran Gaji Terakhir untuk Perbandingan
Bagi Anda yang telah memiliki pengalaman kerja sebelumnya, Anda bisa menunjukkan besaran gaji terakhir Anda. Hal ini bisa menjadi perbandingan yang nantinya dapat menguatkan alasan Anda mengajukan nominal gaji tersebut.
5. Tanyakan Benefit yang Didapatkan
Pada saat interview kerja dan pembahasan gaji, tak jarang karyawan malu menanyakan benefit yang didapatkan dari pekerjaan tersebut. Padahal, benefit ini sangat penting dan merupakan hak karyawan. Oleh karena itu, Anda bisa menanyakan benefit apa saja yang bisa Anda dapatkan ketika diterima bekerja di perusahaan tersebut. Dengan begitu, Anda bisa mempertimbangkan apakah benefit yang diperoleh tersebut sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan, kemampuan, dan pengalaman Anda atau tidak.