2. Melakukan Riset Pasar dan Kompetitor
Lakukan riset pasar untuk mengetahui apakah ada permintaan terhadap produk atau jasa yang ingin Anda tawarkan. Cobalah untuk memilih bisnis yang Anda kuasai atau minati agar tetap termotivasi.
3. Membuat Rencana Bisnis
Rencana bisnis dapat membantu mengarahkan dan menyusun strategi Anda, bahkan untuk bisnis skala kecil sekalipun. Dalam rencana bisnis ini, Anda bisa menyebutkan secara detail produk atau jasa yang akan ditawarkan, siapa target market Anda, proyeksi anggaran awal, dan berapa banyak pendapatan yang diharapkan. Rencana bisnis ini tidak perlu rumit, tetapi harus memberikan gambaran jelas tentang bagaimana bisnis Anda akan berjalan.
4. Menyiapkan Modal
Setelah Anda menetapkan anggaran akhir, langkah berikutnya adalah mempersiapkan modal. Pastikan Anda memiliki tabungan yang cukup untuk modal usaha sebelum memulai. Jangan terburu-buru untuk meminjam uang jika Anda merasa kurang yakin atau tidak memiliki rencana yang jelas untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Jika dana Anda masih kurang, pertimbangkan untuk menambah jumlah tabungan Anda terlebih dahulu. Ingatlah, jangan merasa bahwa Anda akan terlambat untuk memulai usaha.
5. Menemukan Supplier Produk
Cara membuka usaha sendiri di rumah berikutnya yang harus dilakukan adalah mencari supplier. Anda memerlukan supplier untuk menyediakan bahan baku atau produk yang siap dijual untuk bisnis Anda. Pemilihan supplier harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat, karena mereka akan menjadi mitra bisnis Anda dalam jangka panjang. Kualitas bahan baku atau produk yang ditawarkan adalah faktor penting dalam memilih supplier. Sebaiknya pilih lokasi supplier yang dekat dengan rumah Anda agar biaya pengiriman tidak terlalu tinggi.
6. Menentukan Waktu untuk Memulai Bisnis
Jangan sembarangan dalam menentukan waktu untuk memulai bisnis karena ini adalah hal yang serius. Hindari juga untuk terburu-buru karena memulai usaha memerlukan perhitungan yang matang. Sebab, kesalahan kecil dapat menyebabkan kerugian pada usaha Anda.