4. Bangun Kepercayaan Pelanggan
Karena pelanggan membayar di awal, kepercayaan sangat penting. Tampilkan testimoni, portofolio produk sebelumnya, dan update perkembangan produk secara berkala. Semakin transparan prosesnya, semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen.
5. Kelola Waktu Produksi dan Pengiriman dengan Baik
Salah satu tantangan bisnis pre-order adalah keterlambatan. Pastikan Anda bekerja sama dengan vendor atau supplier yang profesional. Buat buffer waktu produksi agar bisa mengantisipasi hal-hal tidak terduga.
6. Gunakan Strategi Pemasaran Digital
Optimalkan media sosial, email marketing untuk menjangkau lebih banyak calon pembeli. Gunakan konten menarik seperti teaser produk, behind the scenes produksi, dan countdown menjelang penutupan pre-order.
7. Evaluasi dan Tingkatkan Layanan
Setelah satu siklus pre-order selesai, mintalah feedback dari pelanggan. Evaluasi proses produksi, pengemasan, hingga pengiriman. Pengalaman yang baik akan membuat pelanggan kembali lagi di pre-order berikutnya.
Bisnis pre-order merupakan solusi cerdas untuk memulai usaha dengan modal minim dan risiko rendah. Dengan strategi yang tepat dan pelayanan yang profesional, bisnis PO bisa berkembang pesat dan menjadi sumber penghasilan jangka panjang.
(Shifa Nurhaliza Putri)