IDXChannel—Apa itu shrinkflation? Secara sederhana, shrinkfaltion adalah praktek mengecilkan atau mengurangi ukuran produk namun tanpa mengurangi harga yang tercantum dalam kemasan.
Hal ini sebenarnya sudah diketahui masyarakat umum. Banyak yang menyadari bahwa produk A isi atau ukurannya berkurang dari tahun ke tahun, namun harganya tetap sama. Netizen bahkan kerap bercanda soal ukuran snack Momogi yang kian mengecil secara bertahap.
Dilansir dari Investopedia.com (25/1), praktek shrinkflation juga mengacu pada mengecilkan atau mengurangi ukuran kemasan dalam bisnis dan riset akademis. Shrinkflation juga mengacu pada situasi perekonomian yang terkontraksi namun juga mengalami kenaikan harga.
Memahami Shrinkflation: Kok, Makin Kecil?
Menurut Investopedia, shrinkflation juga biasa disebut sebagai inflasi tersembunyi. Istilah ini pertama kali digunakan oleh ekonom Inggris bernama Pippa Malmgreen.
Shrinkflation adalah respon perusahaan terhadap kenaikan biaya produksi dan kompetisi pasar. Alih-alih menaikkan harga yang berisiko pada customer yang beralih produk, perusahaan menawarkan alternatif lain, yakni harga tetap sama namun isi produk berkurang.
Perusahaan menyadari bahwa konsumen akan langsung menyadari perubahan harga biarpun nominalnya kecil, namun perubahan isi produk tidak akan disadari secara langsung. Oleh karenanya, perusahaan lebih memilih untuk mengurangi isi.
Riset akademis juga menunjukkan bahwa konsumen sangat sensitif pada perubahan harga secara terang-terangan dibanding perubahan kemasan. Namun pada dasarnya, praktek semacam ini dapat menimbulkan reaksi negatif pada brand yang diusung perusahaan, bahkan bisa menurunkan penjualan secara bertahap.
Mengapa Perusahaan Melakukan Shrinkflation?
1. Kenaikan Biaya Produksi
Kenaikan komponen biaya produksi, bahan baku atau bahan bakar mesin produksi, dapat memengaruhi keputusan perusahaan untuk menaikkan harga atau menyesuaikan ukuran produk tanpa menaikkan harga.
Kedua cara tersebut dilakukan perusahaan untuk menjaga profit yang diterima. Jika rantai produksi terganggu, maka perusahaan akan menghadapi potensi penurunan profit. Oleh karenanya, keputusan mesti diambil: menaikkan harga atau mengurangi isi produk.
2. Kompetisi Pasar
Shrinkflation juga dilakukan perusahaan untuk mempertahankan loyalitas konsumen. Kenaikan harga yang eksplisit berpotensi membuat konsumen berpindah ke produk kompetitor. Oleh karenanya, pengurangan isi produk atau kemasan akhirnya dipilih sebagai jalan tengah.
Dampak Buruk Shrinkflation
Meskipun shrinkflation menyelamatkan profit perusahaan secara temporer, bukan berarti praktek ini tak memiliki dampak negatif. Konsumen yang perlahan-lahan menyadari isi atau ukuran produk yang berkurang dapat bereaksi negatif.
Reaksi negatif ini dapat berdampak pada kepercayaan konsumen yang menurun. Selain itu, shrinkflation juga mempersulit perhitungan inflasi. Harga acuan bisa saja memberikan kesan yang salah di kalangan petugas BPS. Harga tidak berubah, namun produk berkurang.
Demikianlah ulasan singkat tentang apa itu shrinkflation. Praktek ini lazim dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman. (NKK)