Perusahaan menyadari bahwa konsumen akan langsung menyadari perubahan harga biarpun nominalnya kecil, namun perubahan isi produk tidak akan disadari secara langsung. Oleh karenanya, perusahaan lebih memilih untuk mengurangi isi.
Riset akademis juga menunjukkan bahwa konsumen sangat sensitif pada perubahan harga secara terang-terangan dibanding perubahan kemasan. Namun pada dasarnya, praktek semacam ini dapat menimbulkan reaksi negatif pada brand yang diusung perusahaan, bahkan bisa menurunkan penjualan secara bertahap.
Mengapa Perusahaan Melakukan Shrinkflation?
1. Kenaikan Biaya Produksi
Kenaikan komponen biaya produksi, bahan baku atau bahan bakar mesin produksi, dapat memengaruhi keputusan perusahaan untuk menaikkan harga atau menyesuaikan ukuran produk tanpa menaikkan harga.
Kedua cara tersebut dilakukan perusahaan untuk menjaga profit yang diterima. Jika rantai produksi terganggu, maka perusahaan akan menghadapi potensi penurunan profit. Oleh karenanya, keputusan mesti diambil: menaikkan harga atau mengurangi isi produk.
2. Kompetisi Pasar
Shrinkflation juga dilakukan perusahaan untuk mempertahankan loyalitas konsumen. Kenaikan harga yang eksplisit berpotensi membuat konsumen berpindah ke produk kompetitor. Oleh karenanya, pengurangan isi produk atau kemasan akhirnya dipilih sebagai jalan tengah.