IDXChannel - Biaya tetap dan biaya variabel menarik diketahui terutama bagi para pebisnis. Biaya tetap merupakan biaya yang tak berubah, tidak peduli berapa banyak produksi yang diproduksi perusahaan, seperti sewa, pajak properti, asuransi, dan depresiasi.
Sedangkan, biaya variabel termasuk biaya apa pun yang berubah berdasarkan seberapa banyak perusahaan memproduksi dan menjual, seperti tenaga kerja, biaya utilitas, komisi, dan bahan mentah. Biaya variabel meningkat seiring dengan peningkatan produksi dan menurun seiring dengan penurunan produksi.
Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (16/5/2024), IDX Channel telah merangkum biaya tetap dan biaya variabel, sebagai berikut.
Pengertian Biaya Tetap dan Biaya Variabel
1. Biaya Tetap
Biaya tetap mencakup berbagai pengeluaran yang nilainya tidak berubah secara dalam jangka waktu pendek. Oleh karena itu, biaya tetap perusahaan tidak bervariasi menurut volume produksi dan bersifat tidak langsung, artinya biaya tersebut umumnya tidak berlaku pada proses produksi. Contoh biaya tetap yang paling umum mencakup pembayaran sewa dan sewa, pajak properti, gaji tertentu, asuransi, penyusutan, dan pembayaran bunga.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah segala biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berkaitan dengan jumlah barang atau jasa yang diproduksi. Biaya variabel suatu perusahaan meningkat dan menurun seiring dengan volume produksinya. Ketika volume produksi meningkat, biaya variabel meningkat.
Namun jika volumenya turun, maka biaya variabel pun ikut turun. Jika suatu perusahaan mempunyai lini produk yang berkinerja buruk atau ketinggalan jaman, perusahaan tersebut mungkin memilih untuk menghentikan produksi lini tersebut. Biaya yang terkait dengan produk ini dianggap sebagai biaya yang dapat dihindari.
Rumus Biaya Tetap dan Biaya Variabel
1. Rumus Biaya Tetap
Adapun rumus biaya tetap adalah sebagai berikut:
Fixed Cost (FC) = Total Cost (TC) - (Unit Variable Cost (UVC) X Quantity)
Di bawah ini merupakan contoh cara menghitung rumus biaya tetap:
Per Mei 2024, PT. Maju Makmur menghabiskan biaya produksi sebesar Rp500 juta, dengan kuantitas produksi sebesar 25 ribu barang dan biaya variabel Rp15 ribu per produknya. Maka perhitungan biaya tetapnya adalah:
Fixed Cost Mei 2024 PT. Maju Makmur
= Rp500,000,000 - (25.000 X Rp15,000)
= Rp500,000,000 - Rp375,000,000
= Rp125,000,000
Jadi, biaya tetap PT. Maju Makmur pada bulan Mei 2024 adalah sebesar Rp125 juta.
2. Rumus Biaya Variabel
Selanjutnya, kita akan membahas cara menghitung pengeluaran variabel. Rumus biaya variabel adalah:
Variable Cost (VC) = (Total Cost (TC) - Fixed Cost (FC)) / Quantity
Contoh perhitungan rumus biaya variabel:
Per Mei 2024, Rika mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp50 juta, dengan tagihan >fixed cost sebesar Rp5 juta. Pada bulan tersebut, Rika memproduksi 2500 unit barang, maka biaya variabelnya:
Variable Cost Mei 2024 Rika
= (Rp50,000,000 - Rp5,000,000) / 2,500
= Rp45,000,000 / 2,500
= Rp18,000
Maka, biaya variabel Rika pada bulan Mei 2024 adalah sebesar Rp18 ribu per unit produk.
Itulah informasi terkait biaya tetap dan biaya variabel yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.