IDXChannel - Apa yang dimaksud dengan blue collar? Blue collar biasanya digunakan untuk klasifikasi pekerjaan yang melibatkan aktivitas fisik dan rata-rata tidak memerlukan latar belakang pendidikan tinggi.
Pekerja blue collar cenderung menggunakan seragam pekerja yang sudah ditentukan. Sementara pekerja white collar cenderung berpakaian formal seperti kemeja, celana panjang, dan menggunakan dasi. Para pekerja blue collar biasanya ditemukan dalam industri konstruksi, manufaktur, pemeliharaan, pertambangan, dan jenis pekerja kasar lainnya.
Dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (1/5/2024), IDX Channel telah merangkum apa yang dimaksud dengan blue collar, sebagai berikut.
Apa yang Dimaksud dengan Blue Collar?
Istilah pekerja kerah biru atau blue collar sudah dikenal dari awal tahun 1920-an dan kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pedagang. Lalu pada tahun 1930, istilah pekerja kerah putih atau white collar mulai diperkenalkan sebagai pekerja kantoran.
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi dan bertambahnya jenis pekerjaan, para pekerja industri bisa dibedakan berdasarkan warna kerahnya. Tidak hanya blue collar saja, tapi kini ada beberapa jenis golongan pekerja yang dibagi berdasarkan warna kerahnya.
Pekerja kerah biru atau blue collar adalah istilah yang digunakan untuk pekerja atau buruh yang melakukan kerja kasar dan mendapatkan upah atau bayaran per jam. Pada umumnya, mereka adalah pekerja yang berkaitan dengan teknis dan melibatkan fisik.
Dulu para pekerja kerah biru atau blue collar diwajibkan menggunakan seragam berwarna biru karena agar baju tidak cepat kotor. Mengingat mereka lebih sering di lapangan dan melakukan pekerjaan yang melelahkan.
Pada umumnya, pekerja kerah biru atau blue collar tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi untuk melamar pekerjaan. Namun sebagai gantinya mereka harus memiliki keterampilan di suatu bidang khusus yang sesuai dengan pekerjaannya.
Pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh pekerja blue collar ini mencakup bidang manufaktur, penambangan, konstruksi, perbaikan dan pemeliharaan, pemasangan mesin, dan pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan teknis.
Sayangnya, masih ada stereotip pekerjaan terkait pekerja blue collar sampai saat ini. Pekerja kerah biru dianggap lebih rendah dibandingkan pekerja kerah putih. Hal ini terjadi karena pekerja blue collar melakukan pekerjaan manual dan mendapatkan sedikit upah.
Tidak hanya soal gaji, pekerja blue collar juga tidak memiliki karir yang stabil. Sebab mereka bekerja tergantung pada perjanjian kontrak dengan pihak tertentu dan biasanya bersifat sementara.
Itulah informasi terkait apa yang dimaksud dengan blue collar yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.