Berikut ini adalah gambaran rincian kebutuhan biaya hidup (pokok) untuk satu orang di Jakarta:
Biaya Hunian
Hunian di Jakarta bagi pekerja single biasanya berupa kamar sewa (indekos) atau di rumah sendiri/milik orang tua. Bagi pekerja perantau yang perlu menyewa kamar, biaya hunian bisa memakan sekitar 10-20 persen dari total gaji.
Harga kamar kos di Jakarta berkisar antara Rp1 juta sampai dengan Rp2 juta lebih, tergantung lokasi dan fasilitas di dalamnya. Kos di lokasi strategis dekat pusat keramaian dan akses transportasi umum bisa lebih mahal.
Kamar kos dengan fasilitas kamar mandi dalam, AC, kasur spring bed, dapur bersama, luas ruangan yang layak, bisa dihargai Rp1,5 juta sampai dengan Rp2 juta lebih. Semakin menarik fasilitasnya, semakin mahal harganya.
Biaya Transportasi Umum
Mobilitas pekerja di Jakarta ditunjang oleh kendaraan pribadi dan transportasi umum. Pengguna transportasi umum juga terkadang menggunakan jasa ojek online pada waktu-waktu tertentu.
Ada juga pekerja yang membawa kendaraannya ke stasiun/halte terdekat untuk berangkat dengan kereta atau Transjakarta. Mobilitas seperti ini berarti memerlukan biaya parkir sekitar Rp2.000 (park & ride/dishub) sampai dengan Rp10.000 maksimal per hari (kelolaan stasiun).
Jika pekerja masih menggunakan kendaraan pribadi ke stasiun/halte, berarti biaya transportasi bulanannya terdiri dari biaya bensin, biaya parkir, dan biaya tiket transportasi. Besaran biaya transportasi ini pun ditentukan moda transportasi umum yang digunakan.
Selain itu, ditentukan juga oleh jarak tempuhnya. Harga tiket KRL rute terdekat dimulai dari Rp3.500/orang, tiket Transjakarta Rp3.500/orang di atas jam 07.00, sementara tiket LRT dan MRT jelas lebih mahal.
Jika pekerja menggunakan KRL secara penuh dalam satu bulan dengan ongkos Rp3.500 sekali perjalanan saja, berarti untuk pulang pergi dalam 20 hari kerja kira-kira mencapai Rp140.000 per bulan.