sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Berawal dari Menemani Turis, Ini Kisah Sukses Pendiri Aplikasi Trip Planner GetGoing

Milenomic editor Dian Kusumo
05/05/2023 11:05 WIB
Disaat mulai bermunculan beragam jenis bisnis trip, seperti Tiket.com, Traveloka, maupun Pegipegi, mereka mempunyai kisah perjalanannya masing-masing.
Berawal dari Menemani Turis, Ini Kisah Sukses Pendiri Aplikasi Trip Planner GetGoing. (Foto: MNC Media)
Berawal dari Menemani Turis, Ini Kisah Sukses Pendiri Aplikasi Trip Planner GetGoing. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Disaat mulai bermunculan beragam jenis bisnis trip, seperti Tiket.com, Traveloka, maupun Pegipegi, mereka mempunyai kisah perjalanannya masing-masing. 

Begitu juga dengan GetGoing, ia pun juga memiliki kisahnya dalam merintis sebuah bisnis.

Dalam wawancaranya di IDX Channel pada Rabu (03/05/2023) kemarin, seorang Founder sekaligus CEO dari GetGoing, Mishbachul Munir menjelaskan bahwa ia merintis bisnis bersama dengan temannya. 

"Sebenarnya itu dimulai dari ketika aku kuliah. Jadi, sebenarnya aku bersama tim yang rata-rata founder dari GetGoing itu kami kuliah di Jerman. Setelah itu, Kami melihat kalau misalnya di grup Facebook, di wordpress, PTI dan lain sebagainya. (Itu) banyak orang yang bertanya tentang “kak, saya lagi (atau) tanggal ini mau ke Amsterdam nih bisa ditemanin enggak jadi guide kami seperti itu,” ucapnya.

“Jadi sebenarnya awalnya itu kita melihat demand spesifik tentang guide di luar negeri gitu (bahkan) guide Indonesia di luar negeri. Nah, pada waktu itu karena aku kuliahnya bisnis information system di mana belajar ekonomi dan juga sekaligus IT, sehingga aku mencoba membuat (sebuah) website yang simpel banget. Karena orang bisa nyari guide di Indonesia di Eropa,” tambahnya.

Pada awalnya ketika membuat website, ia pun melihat bahwa marketnya yang sangat besar sehingga websitenya mereka menjadi nomor satu setelah itu. 

"Jadi memang di waktu itu kurang lebih (tahun) 2018 (atau) 2019. Awalnya membuat website, sehabis itu setiap kali orang mencari keyword di Google “tour guide Indonesia di Prancis, tour guide Indonesia di praha atau mungkin di berlin dan sebagainya itu selalu website kami yang nomor satu. sebab kita hanya mengandalkan SEO saja, karena sebenarnya untuk validasi market, dan marketnya sebenarnya sebesar apa,” ungkapnya.

“Ketika orang datang ke kita untuk membutuhkan guide, tapi ternyata mereka juga butuh driver, Bus, Mobil, maupun Van untuk transfer. (Dan) kadang mereka meminta rekomendasi buat hotel (sehingga) kita membantu booking hotel juga. Jadi kita menyadari bahwa ini perlu produk tambahan yang bisa benar-benar membantu orang bahkan dari sebelum berangkat sampai pulang lagi, kita harus bisa membantu mereka.”

Akan tetapi, walaupun ia awalnya hanya duduk didepan internet, setelah melihat dan terjun melalui bisnis ini, ia merasa “Traveling itu menarik, bahkan ia beranggapan liburan itu penting” sehingga ia bertemu dengan teman-teman. Walaupun beberapa orang yang masih beranggapan “liburan itu tidak penting.

“Sebenarnya kalau aku pribadi, dulu awalnya aku bukan orang yang suka traveling karena memang hanya di depan internet dan main komputer. Tetapi ternyata setelah melihat market ini, ujungnya kan harusnya ketemu sama partner partner di Paris, entah di Amsterdam, di Bern atau di Zurich dan lain sebagainya, ternyata traveling itu menarik ya. 

(Tidak hanya itu) aku aja baru menyadari bahwa kayaknya apa namanya liburan itu penting. Bahkan orang-orang yang bilang liburan enggak penting tuh sepertinya mereka harus disadarkan. 

Jadi, dari situlah berkumpulnya tim yang kebetulan founder-founder kami juga benar benar orang yang gila banget sama traveling,” jelasnya.

Tidak hanya itu, ia pun mengungkapkan bahwa walau sebenarnya tidak suka untuk terjun di industri ini, maka lama-kelamaan menjadi suka karena mungkin yang belum menyukai liburan, nanti pasti bakal suka liburan.

(DKH)

Halaman : 1 2 3
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement