Robot pengacara ini diklaim bisa menangani banyak kasus, seperti konflik dalam perusahaan, birokrasi, penggelapan uang, dan menuntut orang lain.
Robot ini diklaim telah mempelajari hampir semua Undang-undang di AS.
Robot pengacara ini menerapkan sistem berlangganan dengan biaya USD36 atau Rp550 ribu per 3 bulan. Biaya ini jauh lebih murah dibanding biaya rata-rata pengacara di AS yang mulai USD50 atau Rp 750 ribu hingga ratusan juta rupiah per jam.
"Ini semua tentang bahasa dan biaya pengacara ratusan atau ribuan dolar per jam," kata Browder. Dia pun meyakini, teknologi ini akan menggantikan posisi pengacara di masa depan.
(Penulis: Ibadikal Mukhlisina/Magang)
(FAY)