sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BOP: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contohnya

Milenomic editor Iqbal Widiarko
04/07/2024 14:00 WIB
BOP atau Biaya Overhead Pabrik memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan mengawasi pengeluaran perusahaan secara keseluruhan.
BOP: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contohnya. (Foto: MNC Media)
BOP: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contohnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - BOP atau Biaya Overhead Pabrik memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan mengawasi pengeluaran perusahaan secara keseluruhan. Dari situ Anda akan lebih mudah mengidentifikasi apabila terdapat biaya yang terlalu besar dan melakukan penyesuaian.

Merancang dan menyusun anggaran BOP juga perlu memperhatikan tingkat kegiatan atau kapasitas yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik. Sedangkan pemilihan dasar pembebanan BOP yang akan digunakan untuk membebankan biaya overhead pabrik secara adil kepada produk.

Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (04/7/2024), IDX Channel telah merangkum BOP, sebagai berikut.

Apa Itu BOP?

BOP atau Biaya Overhead Pabrik merupakan komponen integral dalam operasional bisnis, terutama pada sektor produksi, baik untuk menghasilkan barang maupun jasa. BOP menjadi biaya yang mencakup berbagai biaya yang tidak dapat diatribusikan secara langsung ke produk tertentu, tetapi sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan proses produksi.

Cara Menghitung BOP

  • Memisahkan Anggaran Setiap Divisi

Dalam penerapannya, Anda harus mengumpulkan informasi terkait estimasi biaya tiap divisi untuk kemudian dianalisis pengajuan overhead cost-nya masing-masing.

  • Membuat Total Estimasi BOP

Dengan begitu Anda bisa menentukan budget anggaran untuk total BOP keseluruhan. Umumnya wewenang ini ada pada bagian keuangan atau pemilik dari perusahaan.

  • Menghitung Persentase BOP

Anda hanya perlu BOP keseluruhan, dibagi dengan total biaya produksi dan dikalikan 100 persen. Dari persentase tersebut, lantas dibagi kembali untuk tiap divisi sesuai kebutuhannya. Umumnya divisi marketing mendapat budget BOP terbesar. Hal ini dikarenakan kewajiban mereka dalam memperluas pemasaran produk, membutuhkan anggaran yang cukup besar.

Contoh BOP

Biaya sewa, reparasi, dan pemeliharaan
Biaya bahan mentah tidak langsung (penolong)
Biaya tenaga kerja tidak langsung (upah, tunjangan)
Biaya utilitas
Asuransi
Peralatan kantor dan lainnya
Depresiasi aset tetap (seperti mobil dan peralatan kantor).
Biaya tenaga kerja untuk manajer, karyawan akuntan dan yang serupa.
Iuran keanggotaan.
Biaya jasa hukum atau konsultan akuntansi.

Itulah informasi terkait BOP yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement