3. Lakukan Riset Harga Pasar dan Kompetitor
Mengetahui berapa harga jual produk serupa di pasar sangat penting agar Anda tidak menetapkan harga terlalu tinggi atau rendah dibanding pesaing. Cobalah cari tahu harga produk kompetitor dan preferensi konsumen apakah konsumen bersedia membayar lebih untuk kualitas atau nilai tambah.
4. Kenali Target Konsumen Anda
Konsumen di segmen premium tentu punya toleransi harga yang berbeda dengan konsumen di pasar massal. Karena itu, Anda harus memahami siapa target pasar Anda. Dengan begitu, Anda menyesuaikan harga jual dengan daya beli dan ekspektasi konsumen.
5. Gunakan Strategi Psikologi Harga
Teknik psikologis sederhana dalam penetapan harga bisa sangat efektif. Misalnya, gunakan harga ganjil seperti Rp19.900 alih-alih Rp20.000 atau tawarkan paket bundling. Contoh: beli 2 gratis 1.
6. Perhitungkan Biaya Tak Terduga dan Perubahan Harga
Selalu sisipkan margin cadangan untuk biaya tak terduga, seperti kenaikan harga bahan baku, kerusakan produk, atau retur dari pelanggan. Selain itu, perhatikan tren inflasi dan perubahan harga di pasar. Jangan ragu menyesuaikan harga secara berkala jika biaya produksi meningkat atau pasar berubah. Anda juga bisa melakukan perubahan harga secara bertahap dan komunikasikan dengan jelas kepada pelanggan agar tidak menimbulkan kekecewaan.
Nah, itulah beberapa cara menentukan harga jual yang tepat agar produk atau jasa Anda diminati dan Anda mendapatkan keuntungan optimal.