Demikian pula dengan kegiatan bisnis. Pelaku usaha dihadapkan dengan beragam pilihan dengan risiko dan keuntungan yang berbeda satu sama lain, pilihan apa pun yang diambil, akan memunculkan biaya peluang atas kesempatan yang tidak diambil.
Mengapa biaya peluang perlu dihitung? Melansir Mekari Jurnal (10/9), perhitungan biaya peluang dapat membantu pelaku usaha untuk menentukan prioritas, menghembat pengeluaran usaha, memaksimalkan alokasi modal, dan meminimalisir risiko.
Lawan dari biaya peluang adalah biaya sehari-hari atau biaya konstan. Letak perbedaan utama kedua jenis biaya ini adalah tujuan penggunaannya. Biaya sehari-hari adalah biaya konstan yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, atau kebutuhan produksi bulanan.
Contoh biaya sehari-hari adalah air, listrik, belanja bahan makanan, dan sebagainya. Biaya sehari-hari juga disebut dengan biaya primer. Sementara biaya peluang baru muncul ketika pelaku usaha atau seseorang menentukan pilihan dari beberapa opsi.
Kemunculan biaya peluang ini berkaitan dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Bisa berupa modal, waktu, tenaga, dan sebagainya. Seperti contoh di atas, seseorang memikirkan keterbatasan jarak tempuh dalam menentukan pilihan pekerjaan.