Ditambah lagi perusahaan harus menghadapi tantangan dari laju inflasi dan tingkat suku bunga yang terus naik, sehingga mengakibatkan masyarakat AS mengerem pembelian barang untuk kebutuhan rumahnya.
4. Express
Express adalah peritel fesyen, sama seperti Forever 21, tetapi dengan skala usahanya yang lebih kecil. Perusahaan ini mengajukan kebangkrutan pada 22 April dan pada Maret melakukan delisting dari NYSE.
Alasan kebangkrutannya adalah tekanan finansial yang dialami perusahaan, utang yang menggunung, dan penjualan yang menurun karena persaingan yang ketat antara perusahaan peritel fesyen lainnya.
5. Red Lobster
Red Lobster bergerak di bidang ritel makanan dan minuman. Jenama ini mengelola restoran yang menyajikan lobster. Perusahaan ini mengajukan kebangkrutan pada 19 Mei untuk mengatasi kesulitan finansial.
Itulah beberapa perusahaan dalam daftar raksasa ritel yang bangkrut di AS.
(Nadya Kurnia)