IDXChannel—EBITDA adalah salah satu indikator untuk mengetahui profit suatu perusahaan yang menunjukkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortiasi. Berasal dari singkatan dari Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization.
EBITDA dapat digunakan untuk melihat pendapatan kotor sebelum pengurangan beragam potongan dari bunga, pajak, dan sebagainya. Catatan ebitda juga belum final karena belum memasukkan perhitungan beban perusahaan yang harus dibayarkan.
Melansir Online Pajak (31/10), berikut fungsi umum dari EBITDA:
Menganalisa profitabilitas sejumlah perusahaan pada bidang yang sama dengan cara mengeliminasi pendanaan dan modal
Membandingkan keuntungan dari beberapa perusahaan
Membandingkan pendapatan dan nilai perusahaan dalam rasio valuasi
Melaporkan laba perusahaan sebelum dikurangi bunga utang, pajak, dan sebagainya
Sesuai namanya, ada empat faktor yang memengaruhi perhitungan EBITDA, yakni bunga utang, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing faktor tersebut.
1. Bunga
Bunga berasal dari utang yang dipinjam oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan bisnis. Tiap perusahaan memiliki struktur permodalan yang berbeda, sehingga bunga yang muncul dalam perhitungan pun berbeda.
2. Pajak
Pajak adalah setoran yang harus dibayarkan perusahaan selaku badan usaha kepada pemerintah. Besaran pajak tiap perusahaan juga berbeda-beda, tergantung jenis usaha dan jumlah laba yang diperolehnya.
3. Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi biaya penyusutan atas aset perusahaan selama umur ekonomisnya. Biaya penyusutan ini dibuat berdasarkan aset berwujud tetap milik perusahaan yang terus menurun seiring waktu berlalu. Namun penyusutan ini juga bisa berlaku pada aset tak berwujud seperti hak paten.
4. Amortisasi
Amortisasi adalah penurunan nilai penyusutan dari aset perusahaan yang memiliki umur ekonomis yang lama. Dalam akuntansi, amortisasi diartikan sebagai alokasi biaya aktiva tak berwujud yang mengacu pada pengurangan kewajiban dengan pembayaran pokok dan bunga secara teratur dalam jumlah tertentu, sampai pinjaman terbayar lunas.
Dengan menghitung pendapatan sebelum pengurangan-pengurangan di atas, perusahaan dapat memperoleh gambaran profitabilitas atas kegiatan bisnisnya, juga membandingkan profitabilitas perusahaan lain di bidang yang sama.
EBITDA merupakan perhitungan penghasilan usaha yang belum final, namun dapat memberikan gambaran tentang tingkat perolehan pendapatan usaha. Rumus perhitungan ebitda adalah sebagai berikut:
“Pendapatan bersih + amortisasi + depresiasi + bunga + pajak”, atau
“Laba perusahaan + biaya penyusutan + biaya amortisasi”
Itulah penjelasan singkat tentang EBITDA adalah.
(Nadya Kurnia)