4. Media Sosial Berperan Besar dalam Mempengaruhi Pilihan Produk
TikTok, Instagram, dan YouTube menjadi referensi utama. Banyak wanita membeli produk karena review beauty influencer atau tren viral, bukan semata kebutuhan kulit. Inilah yang mendorong terjadinya impulsive buying dan peningkatan pengeluaran.
5. Skincare Dianggap Investasi, Bukan Pengeluaran Konsumtif
Menariknya, sebagian besar responden menganggap pembelian skincare bukan pemborosan, tapi investasi jangka panjang untuk kulit. Bagi mereka, merawat kulit hari ini berarti menghindari perawatan mahal di masa depan.
6. Produk Lokal Semakin Diminati tapi Produk Premium Masih Jadi Incaran
Meski produk lokal dengan harga terjangkau makin diminati karena kualitasnya terus meningkat, banyak wanita tetap menyisihkan dana khusus untuk produk high-end. Biasanya, mereka menggabungkan keduanya dalam rutinitas harian.
Pengeluaran skincare wanita usia 25–35 tahun menunjukkan bahwa perawatan kulit bukan lagi sekadar kebutuhan estetika, melainkan bagian dari gaya hidup sehat dan bentuk self-care. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat kulit, bukan hal aneh jika anggaran skincare terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
(Shifa Nurhaliza Putri)