2. Label suplemen
Label pada suplemen palsu tampak lebih kusam, lebih buram, dan warnanya bisa berbeda dengan label asli. Beberapa produk juga melampirkan barcode atau QR code untuk mengecek keasliannya.
3. Kandungan pada label
Cek kembali kandungan suplemen yang Anda akan atau sudah beli, apakah sesuai dengan kandungan di website resminya. Jangan lupa juga mengecek tulisan pada label, suplemen asli sangat jarang ada yang misspelling (salah eja) atau typo.
4. Harga suplemen yang tidak wajar
Hal ini memang agak sulit jadi patokan karena bisa saja harganya murah karena diskon. "Bisa jadi ada promo, cuci gudang, dan sebagainya. namun jika ada penjual yang produknya jauh di bawah harga resmi, Anda perlu curiga," saran dr Yohan.
5. Bentuk sediaannya
Suplemen yang sering dipalsukan biasanya berbentuk kapsul, meskipun tablet juga bisa. Cek bentuk kapsulnya apakah sama dengan yang asli atau tidak, jika perlu kapsulnya dibuka untuk menyamakan isinya.
"Memang akan sulit untuk memastikan suatu produk asli atau palsu jika kita memesannya melalui e-commerce atau online shop, salah satu cara menghindarinya adalah beli di toko resmi atau toko dengan reputasi yang bagus," tambah dr Yohan.
(IND)