Contoh Hutang Jangka Panjang
Setelah memahami pengertian hingga bedanya dengan jenis hutang jangka pendek, Anda juga harus mengetahui bahwa utang tenor panjang memiliki beberapa jenis. Adapun yang termasuk utang jangka panjang adalah sebagai berikut.
1. Obligasi
Jenis hutang tenor panjang yang cukup populer ialah utang obligasi. Sesuai namanya, hutang ini diperoleh dengan cara mengeluarkan surat berharga obligasi.
Sehingga kesepakatan mengenai hutang tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian dana yang tercantum dalam surat obligasi terkait.
Namun, sebelum kesepakatan itu dilakukan, nominal surat obligasi biasanya akan dilihat terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaiannya. Apabila sudah, anggaran utang tersebut kemudian dipinjamkan sesuai nominal di dalam surat.
Inilah Contoh Hutang Jangka Panjang Beserta Manfaat dan Kerugiannya. (FOTO : MNC MEDIA)
2. Hipotek
Contoh hutang jangka panjang lainnya adalah hipotek. Hutang ini mensyaratkan adanya jaminan harta tetap atau aset tak bergerak sebagai agunannya, entah itu berupa bangunan, rumah, gedung, sertifikat tanah, peralatan kantor, mesin-mesin, dan lain sebagainya.
Agunan tersebut nantinya bisa saja disita oleh pihak bank atau pemberi pinjaman jika memang pihak peminjam gagal membayar lunas utang tenor panjang yang dimilikinya sesuai kesepakatan. Hasil dari aset sitaan pada akhirnya akan digunakan untuk mengganti kekurangan hutang.
Manfaat Utang Jangka Panjang
Setiap jenis utang sebetulnya memiliki kegunaan atau tujuan masing-masing. Adapun manfaat utang tenor panjang, di antaranya:
1. Bunga Lebih Kecil
Secara umum, pinjaman atau utang mempunyai bunga tetap. Ketika suku bunga naik, maka nilai dari jaminan aset juga mengalami kenaikan suku bunga.
Namun, apabila suku bunga menurun, hal tersebut tidak akan mengubah nilai dari suku bunga pinjaman dan tetap pada besaran yang telah disetujui bersama antara peminjam dan pemberi pinjaman.
2. Aset Tetap Bisa Digunakan
Apabila Anda menggunakan utang hipotek, maka perusahaan Anda tetap dapat menggunakan aset jaminan untuk operasional bisnis. Tentu saja ini sebuah keuntungan bagi perusahaan ketika mengajukan utang tenor panjang.
Pasalnya, mereka tetap bisa memanfaatkan aset tersebut guna menjalankan atau mendukung performa bisnis.
3. Mengurangi Pajak
Manfaat utang tenor panjang adalah berkurangnya jumlah pajak yang harus perusahaan bayarkan. Ini bisa terjadi karena setiap tahun terdapat tanggungan bunga pinjaman milik perusahaan.
Hal tersebut kemudian menjadikan laba perusahaan menurun hingga akhirnya mengurangi nominal pajak yang wajib dilunasi.