Setelah itu, peserta akan dirujuk ke pusat kesehatan atau klinik yang menyediakan layanan pemeriksaan pap smear. Selain itu, tidak semua wanita disarankan untuk menjalani pap smear.
Tes ini umumnya ditujukan untuk wanita yang aktif secara seksual, namun tidak dianjurkan untuk mereka yang belum pernah berhubungan intim. Selain itu, gaya hidup dan faktor genetik juga dapat memengaruhi risiko terkena kanker serviks.
Biasanya, pap smear direkomendasikan dilakukan secara rutin oleh wanita yang berusia 21 tahun ke atas, dengan interval pemeriksaan setiap 3 tahun. Sementara bagi wanita yang sudah berusia di atas 30 tahun, pemeriksaan pap smear dapat dilakukan secara berturut-turut dalam jangka waktu tertentu.
Diharapkan dengan rutin melakukan pemeriksaan pap smear, wanita bisa terhindar dari risiko kanker serviks yang mematikan. Selain pemeriksaan, vaksin HPV juga menjadi salah satu langkah preventif untuk melindungi diri dari kanker serviks, terutama bagi yang belum menikah atau belum aktif secara seksual.
Itulah penjelasan mengenai biaya pap smear di puskesmas. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)