- Melakukan penelitian dan eksperimen antariksa.
- Mengambil foto dan pengukuran ilmiah di luar angkasa.
- Memelihara dan memperbaiki peralatan di stasiun antariksa dan wahana antariksa milik badan atau lembaga yang mempekerjakannya.
- Menangani dan membongkar kiriman dari Bumi, seperti kiriman makanan dan perbekalan ke International Space Station (ISS).
- Melakukan ‘perjalanan antariksa’.
- Menangani komunikasi dengan Kontrol Misi di Bumi untuk mengirimkan hasil ilmiah.
Pada praktiknya, menjadi astronot sangatlah sulit. Badan antariksa seperti NASA memiliki persyaratan yang ketat dan tes yang rumit untuk memasuki program antariksa mereka. Hal ini lantaran mereka harus melakukan prosedur operasional yang kompleks dengan biaya yang mahal ketika melakukan sebuah misi luar angkasa. Karena itulah, gaji yang ditawarkan pun sangatlah besar.
Dilansir dari laman Space Crew, gaji astronot di beberapa badan antariksa nasional seperti NASA, ESA, hingga SpaceX diperkirakan sebagai berikut.
1. Perkiraan Gaji Astronot NASA
NASA merupakan badan antariksa terbesar di dunia. Lembaga ini pun menjadi tujuan utama bagi para ilmuwan atau astronom yang tertarik bekerja sebagai astronot.
Adapun gaji astronot sipil di NASA ditentukan berdasarkan skala gaji Pemerintah Amerika Serikat dengan spesifikasi GS-13 hingga GS-14. Pada tahun 2022, skala gaji GS-13 di AS berkisar antara USD81.216 hingga USD105.579 per tahun. Adapun skala GS-14 berkisar USD95.973 - USD124.764 per tahun.
Jika dirupiahkan, skala gaji astronot dengan spesifikasi GS-13 adalah sekitar Rp1,25 miliar hingga Rp1,63 miliar dan spesifikasi G-14 berkisar Rp1,48 miliar hingga Rp1,93 miliar.