IDXChannel – Investasi reksadana disebut sebagai instrumen investasi yang paling cocok dipilih disaat kondisi ekonomi yang belum pasti, seperti saat pandemi. Pasalnya, reksadana termasuk jenis investasi dengan tingkat risiko rendah dibandingkan instrumen investasi lain seperti saham.
Maka dari itu, reksadana ini dinilai sangat sesuai untuk investor pemula yang ingin berinvestasi karena belum memiliki pengalaman dan pengetahuan investasi pasar modal dan yang baru saja beralih dari produk tabungan atau deposito.
Namun, dibalik kelebihan yang dimiliki, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh investor pemula. Berikut lima risiko investasi reksadana dilansir dari OCBC NISP:
1.Penurunan Nilai
Penurunan nilai adalah risiko yang perlu diwaspadai sebelum berinvestasi menggunakan reksadana. Penurunan nilai disebabkan oleh adanya perubahan harga aset di dalamnya. Contohnya adalah ketika harga saham pada reksadana turun, maka hal tersebut akan berimbas pula terhadap Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP).
2.Likuiditas
Risiko likuiditas rupanya berkaitan dengan pencairan reksa dana. Hal berikut dapat terjadi ketika manajer investasi terlambat menyediakan dana bagi investor melakukan pembayaran pencairan atau redemption. Di mana menurut peraturan yang berlaku, pembayaran dana dalam hal ini harus dilakukan oleh manajer investasi maksimal 7 hari kerja tidak termasuk hari libur.