Hasil survei Financial Health Index 2022 menunjukkan, masyarakat Indonesia belum memulai perencanaan keuangan pada usia 35 tahun dan baru memulai perencanaan pensiun di usia 41 tahun. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2021-2025, juga menunjukkan hanya 5,25% dari responden yang yakin mampu mengelola keuangannya setelah masa pensiun.
Padahal, menurut Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul S Kartono, pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang yang baik. Hal ini didukung oleh data dari Survey of Adult Financial Literacy 2020 yang menunjukkan hanya 9% masyarakat Indonesia bisa bertahan lebih dari enam bulan jika kehilangan pendapatan.
"Sementara 46% hanya memiliki satu minggu untuk bertahan hidup," ujar dia pada peluncuran PRUAnugerah Syariah di Bandung.
Menurut dia, peluncuran PRUAnugerah Syariah akan menjadi solusi komprehensif yang dapat membantu masyarakat Indonesia dalam mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang sesuai kebutuhan bagi keluarga, seperti dana warisan maupun dana pensiun.