1. Grab
Raksasa teknologi Asia Tenggara, Grab akan menutup operasi layanan GrabKitchen di Indonesia pada 19 Desember 2022. Ini karena selama empat tahun operasinya, pertumbuhan GrabKitchen tidak konsisten.
Penutupan GrabKitchen berdampak pada belasan karyawan Grab. Beberapa di antaranya ditawarkan untuk dipindahkan ke divisi lain, sementara yang lain diberhentikan.
2. Shopee Indonesia
September lalu, Shopee Indonesia melakukan PHK sejumlah karyawan. Keputusan ini sebagai bagian dari langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Bahkan disebut-sebut Sea Ltd, induk usaha Shopee Indonesia PHK tiga persen dari total karyawan perusahaan.
“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” katanya Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira.
3. Indosat Ooredoo
PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melakukan PHK, atau yang disebut perseroan sebagai langkah rightsizing.
Director & Chief of Human Resources Officer IOH Irsyad Sahroni mengatakan, perusahaan telah menempuh langkah rightsizing yang berlangsung dengan lancar.
Adapun paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan yakni rata-rata 37 kali upah. Bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah.
4. TaniHub
Platform e-commerce yang bergerak di bidang pertanian, TaniHub memutuskan menutup dua gudang, yakni di Bali dan Bandung pada Februari tahun ini. Langkah tersebut dilakukan agar perusahaan bisa fokus dan meningkatkan pertumbuhan.
Selain itu, TaniHub juga melakukan PHK terhadap karyawannya dan sesuai aturan Kementerian Ketenagakerjaan.
5. Zenius
Perusahaan rintisan di sektor pendidikan, Zenius dua kali melakukan PHK di tahun ini. Pertama di Mei, perusahaan memangkas 200 orang karyawan.
Kedua, PHK lagi di Agustus karena perusahaan perlu beradaptasi dengan situasi ekonomi saat ini dengan menyesuaikan jumlah tim jadi lebih ramping.
6. LinkAja
LinkAja atau PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya. Perusahaan beralasan, kebijakan tersebut dilakukan karena perubahan signifikan dalam penyesuaian bisnis.
7. JD.ID
JD.ID, layanan e-commerce juga mengambil keputusan PHK pada Mei lalu. Ini karena perusahaan melakukan restrukturisasi, di mana di dalamnya terdapat pengurangan jumlah karyawan.
8. Mamikos
Aplikasi pencarian kost, Mamikos pada Juli lalu melakukan hal yang sama. PHK sejumlah pegawainya. Penyebabnya karena Mamikos melakukan restrukturisasi agar struktur perusahaan menjadi lebih sehat dan berkesinambungan. Di mana dampak dari restrukturisasi ini adalah pengurangan pegawai.
9. Carsome
Carsome, unicorn asal Malaysia juga melakukan PHK karena ingin fokus pada peningkatan produktivitas di seluruh bisnis dengan menyelaraskan sumber daya, serta menegakkan manajemen kinerja yang lebih ketat.
Platform e-commerce jual beli mobil bekas di Asia Tenggara ini mengkonfirmasi dan menyatakan perusahaan sedang melakukan optimasi tenaga kerja, sementara tim eksekutifnya bersedia tidak digaji di sisa tahun ini.
10. Mobile Premier League (MPL)
Mobile Premier League (MPL) melakukan PHK sekira 100 orang. Bahkan hengkang dari pasar Indonesia karena alasan ingin menumbuhkan bisnis inti, mencapai netralitas ebitda, dan menutup bisnis yang tidak berjalan.