IDXChannel - Sumber kekayaan Yasa Singgih pendiri bisnis Men’s Republic sangat menarik sorotan public akhir-akhir ini. Pasalnya, Yasa masuk dalam daftar 30 Under 30 Under 30 Young Leaders and Entrepreneurs in Asia 2016 versi majalah Forbes.
Yasa Paramita Singgih, pria kelahiran 23 April 1995 ini sukses membangun bisnis Men's Republic. Di balik kesuksesannya saat ini, tampaknya Yasa telah melalui perjalanan bisnis yang tidak mudah. Yasa telah berbisnis sejak sekolah menengah.
Yasa diketahui memulai bisnis karena ayahnya harus menjalani operasi karena penyakitnya. Ia pun sempat bernasib baik menjadi MC panggilan sebelum memulai bisnis clothing dengan sistem titip jual tanpa modal. Siapa sangka perusahaan ini akan sukses. Tempat dimana Men’s Republic telah menyebar luas tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri seperti Malaysia, Filipina, Taiwan, Hong Kong, Macau, hingga Nigeria.
Sumber Kekayaan Yasa Singgih
Mengutip informasi dari berbagai sumber, berikut sumber kekayaan Yasa Singgih:
1. Sempat Melakukan Bisnis Minuman
Tak berhenti sampai di situ, pria bernama lengkap Yasa Paramita Singgih ini juga membuka gerai minuman dengan nama brand “Ini Teh Kopi” pada 2012. Yasa membuka gerai di Kebon Jeruk dan Mall Ambassador, Jakarta Selatan. Namun, pasokan komersial kopi durian tidak bertahan lama. Ia menderita kerugian lebih dari Rp100 juta pada tahun 2013 dan terpaksa menutup usaha minumannya.
2. Men's Republic
Seperti diberitakan sebelumnya, ia memulai bisnis Men's Republic dengan berjualan online. Yasa terus mengembangkan bisnisnya meski mengalami pasang surut. Yasa Singgih awalnya hanya menjual kaos konveksi dari orang tua temannya dan yang dia beli dari Tanah Abang.
Bisnis fashionnya terus berkembang dan dikenal, karena brand Men's Republic menawarkan kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau. Kemudian, pria kelahiran Bekasi, 23 April 1995 ini melebarkan sayap usahanya dengan berbagai macam produk, mulai dari kaos hingga sepatu. Brandnya juga telah menyebar ke mancanegara.
Men's Republic bahkan menjual hingga 500 pasang sepatu dalam sebulan. Dari sana, ia memperoleh keuntungan hingga Rp200 juta per bulan dan mendirikan perusahaan bernama PT Paramita Singgih untuk menaungi usahanya.
3. Rebranding
Namun sayang pada November 2021, Yasa Singgih mengumumkan bahwa bisnis Men's Republic ditutup dan tidak beroperasi lagi. Hal ini disebabkan oleh beberapa masalah yang dihadapi perusahaan. Namun, Yasa Singgih bangkit dan berencana mengganti nama menjadi Men's Republic. Oleh karena itu, ia menamai merek baru Republic.
Berbeda dengan Republik Manusia di bawah payung PT Paramita Singgih, kini Republic ini berada di bawah naungan PT Fortius Distribution Indonesia. Ia juga berencana mengembangkan beberapa merek lain di bidang produk gaya hidup dan perawatan kulit. (SNP)