Fiki Ariyanti
IDXChannel - Taiwan mengumumkan insentif baru sebagai upaya mendatangkan 10 juta turis pada 2025 setelah jumlah pengunjung anjlok hingga di bawah 900 ribu pada 2022.
Dilansir dari NextShark, Jumat (3/3/2023), Chen Chien-jen, Perdana Menteri Taiwan mengungkapkan, rencana pemerintah untuk tahun ini adalah mendatangkan setidaknya 6 juta wisatawan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Taiwan akan menawarkan 5 ribu NTD atau sekitar USD163 (Rp2,48 juta) kepada 500 ribu wisatawan dan 20 ribu NTD atau sekira USD651 (sekitar Rp9,9 juta) kepada 90 ribu grup wisata.
Menurut Direktur Jenderal Biro Pariwisata, Chang Shi-chung, tunjangan itu akan disalurkan melalui sejumlah acara promosi tahun ini.
“Wisatawan internasional yang diberi 5 ribu NTD tidak akan menerimanya sampai mereka tiba,” jelas Chang.
“Uang tersebut akan disimpan dalam kartu tiket elektronik, yang dapat digunakan untuk membayar makanan, akomodasi, dan biaya perjalanan lainnya selama berada di sini,” sambungnya.
Agen perjalanan dalam dan luar negeri juga akan diberikan insentif untuk mendongkrak pariwisata di Taiwan.
Negara ini ingin menarik pengunjung dari pasar utama, seperti Jepang, Korea Selatan, Asia Tenggara, Eropa, Amerika, Hong Kong, dan Makau melalui program ini.
Secara kolektif, 5,3 miliar NTD atau sekira USD172,5 juta (Rp2,63 triliun) disetujui untuk dialokasikan dari surplus pajak tahun lalu untuk rencana tiga tahun.
Selain insentif moneter yang diberikan kepada wisatawan, pemerintah juga akan menggunakan uang yang dialokasikan untuk membantu gaji karyawan hotel sebagai tanggapan atas kekurangan staf industri perhotelan.
Untuk setiap karyawan baru yang direkrut, manajemen hotel akan menerima bonus 5 ribu NTD per bulan.
Ketua High-Quality of Travel Association, Ringo Lee, mengungkapkan ada jauh lebih banyak orang yang bepergian ke luar negeri dari Taiwan daripada turis yang datang.
“Dibandingkan dengan negara-negara terdekat, kami relatif terlambat membuka kembali perbatasan untuk wisatawan internasional dan memiliki lebih sedikit sarana untuk melakukan pemasaran pariwisata internasional,” tambahnya.
Taiwan bukanlah yang pertama melakukan upaya untuk memikat wisatawan. Awal bulan ini, Hong Kong memperkenalkan kampanye "Hello Hong Kong", yang memberi insentif kepada para pelancong dengan penerbangan gratis.
(Prihandini N/Magang)
(FAY)
