Hal senada pun diungkapkan prakirawan cuaca dari BMKG, Riefda Novikarany. Menurut Riefda fenomena bedding terjadi ketika kondisi cuaca dingin berbeda dari biasanya yang ditandai dengan penurunan suhu yang drastis pada malam sampai dini hari.
Fenomena bedding ini bukanlah hal yang baru terjadi. Sebagai negara dengan iklim tropis, fenomena ini memang sudah sering terjadi terutama ketika memasuki musim kemarau. Meski demikian, intensitas dan frekuensinya bervariasi dari tahun ke tahun, tergantung faktor cuaca dan iklim.
Adapun daerah yang berpotensi mengalami fenomena bedding (suhu dingin ekstrem) ini adalah dataran tinggi atau pegunungan, yang mempunyai tekanan udara lebih rendah dan volume udara yang lebih sedikit.
Penyebab Fenomena Bedding
Ada beberapa penyebab utama mengapa fenomena bedding terjadi. Berikut beberapa di antaranya.
1. Kelembapan Udara yang Rendah
Udara kering memiliki kemampuan untuk menahan panas lebih sedikit daripada udara lembap. Hal ini berarti bahwa di daerah dengan kelembapan udara rendah, suhu udara dapat turun lebih cepat pada malam hari.