Stasiun ini dibangun pada 1926 oleh Staatsspoorwegen (SS) yakni perusahaan kereta api negara kala itu dan mulai beroperasi pada 1 Agustus 1930. Pembangunan ini bertujuan untuk mengangkut hasil perkebunan seperti kopi, teh, dan kina dari dataran tinggi Garut ke pelabuhan dan kota-kota besar lainnya.
Stasiun ini merupakan terminus dari jalur Cibatu–Cikajang. Jalur ini melewati berbagai wilayah seperti Garut Kota, Wanaraja, Bayongbong, dan Cisurupan. Aktivitas utama dari transportasi melalui Stasiun Cikajang yakni angkutan hasil perkebunan dari sekitar Gunung Cikuray, mobilitas penduduk antar wilayah, hingga pengangkutan logistik dan barang hasil bumi.
Stasiun ini dulunya memiliki dua jalur, dengan satu sepur lurus dan satu sepur belok, serta fasilitas pemutar lokomotif (turntable) dan gudang. Namun, seiring perkembangan transportasi jalan raya dan menurunnya minat serta efisiensi jalur kereta api di daerah, jalur ini mulai merugi dan kehilangan fungsinya.
Pada 1982 hingga 1983 Stasiun Cikajang pun ditutup secara bertahap dengan beberapa alasan, seperti hasil perkebunan yang menurun sehingga mengurangi mobilitas, persaingan dengan transportasi yang lebih fleksibel, hingga kurangnya perawatan jalur dan infrastruktur.
Setelah penutupan, stasiun dan jalur Cibatu–Cikajang mengalami kerusakan dan tertimbun vegetasi. Namun, bangunan Stasiun Cikajang masih berdiri dan menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu.