sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pandemi Makin Bahaya, Keterbukaan Keuangan Rumah Tangga Kian Penting

Milenomic editor Hafid Fuad
23/07/2021 08:45 WIB
Penasihat keuangan imbau pentingnya keterbukaan keuangan rumah tangga di tengah pandemi Covid-19.
Pandemi Makin Bahaya, Keterbukaan Keuangan Rumah Tangga Kian Penting (ilustrasi Photo by Mathieu Stern on Unsplash)
Pandemi Makin Bahaya, Keterbukaan Keuangan Rumah Tangga Kian Penting (ilustrasi Photo by Mathieu Stern on Unsplash)

"Jika ada tanggungan utang lama, buat catatan yang berisi daftar nama pemberi utang, jumlah cicilan beserta tanggal jatuh temponya. Tunjukkan catatan ini ke pasangan dan diskusikan. Beban utang ini adalah tanggungan bersama, pasangan dan mungkin anak-anak harus tahu, dan jika perlu melakukan penyesuaian gaya hidup agar beban utang tersebut bisa segera dilunasi tanpa perlu ada tambahan utang baru," tambahnya.
 
Demikian pula halnya dengan harta. Buat catatan dan kumpulkan beragam dokumen yang menjadi bukti kepemilikan aset rumah tangga. Seluruh bukti kepemilikan investasi di reksa dana/saham/obligasi, polis asuransi, buku tabungan, sertifikat deposito, sertifikat rumah/tanah, bukti kepemilikan kendaraan, emas, crypto currency, dan lain sebagainya sebaiknya disimpan dalam satu folder khusus. 

"Catatan PIN untuk ATM, mobile banking, e-mail, hand phone, online platform investasi, safe deposit box, dan lain sebagainya milik suami dan istri sebaiknya disimpan secara khusus dan diketahui tempat penyimpanannya oleh masing-masing pihak. Jangan sampai harta yang sudah disimpan tidak bisa diakses oleh pasangan dan anak jika diperlukan karena dirahasiakan sendiri," katanya.
 
Catatan keuangan berupa pemasukan dan pengeluaran rutin menjadi semakin penting di saat pandemi semakin mengganas. Di saat seperti ini, baik suami maupun istri harus tahu cara mengelola keuangan rumah tangga.  Suami/istri yang lebih paham dan biasa mengelola keuangan rumah tangga harus mau membantu pasangannya untuk mengejar ketinggalannya, agar keduanya bisa mengelola keuangan rumah tangga dengan baik.  

Peran suami dan istri harus disejajarkan, agar siap dan bisa mengelola keuangan jika salah satu pihak harus menjalani perawatan intensif atau meninggal dunia.  Berbagai risiko ini harus dibahas bersama, jangan malah dihindari dengan alasan tabu, termasuk diskusi mengenai alternatif mata pencaharian baru jika kehilangan pencari nafkah.  (NDA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement