"Dia cerdas, mandiri, pantang menyerah, mengejar BIM tidak putus asa daftarnya, sampai berusaha terus sampai dapat. Aktif mengikuti zoom pengarahan terkait dengan beasiswa, dia ngurus LoG (Letter of Goverment)," katanya.
Bahkan, Chaswanah yang merupakan warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang lulus pada 2023 ini ketika semester akhir sempat mendapat nilai yang agak turun dibanding sebelumnya.
"Dia yang semester kemarin agak turun nilainya, karena sering meninggalkan pelajaran untuk kepentingan mendaftar di sekolah luar negeri, seringkali ada zoom pengarahan," kata guru mata pelajaran Biologi ini.
Menariknya, Chaswanah yang merupakan anak penjual sayur keliling ini sebelum diterima di perguruan tinggi luar negeri sempat tak diterima masuk di dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di Indonesia yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Brawijaya (UB).