2. Permintaan informasi pribadi atau sensitif
Penipu yang akan melancarkan niatnya, sering kali langsung meminta informasi pribadi. Biasanya mereka meminta informasi seperti tempat tinggal atau buku tabungan.
Namun, perusahaan-perusahaan tepercaya biasanya tidak meminta informasi pribadi hingga proses wawancara atau orientasi.
3. Situs web yang mencurigakan
Saat ini hampir semua orang dapat membuat dan mengelola situs web. Namun, para penipu biasanya menyamar sebagai perusahaan fiktif atau membuat situs seolah-olah mereka merupakan perusahaan yang sah.
Salah satu yang harus diwaspadai jika perusahaan tersebut tidak dapat dilacak dan tidak memiliki kehadiran online.
4. Janji dan tawaran pekerjaan tidak realistis
Para penipu sering kali menggunakan iming-iming gaji yang tinggi atau tunjangan yang terdengar menggiurkan. Mereka menggunakan tawaran menarik ini untuk menarik korban yang tidak menaruh curiga.