Perhatikan apa saja produk yang dijual, bagaimana strategi penjualannya, dan seperti apa pelayanannya. Pada tahap ini, Anda hanya perlu mengamati saja. Hati-hati untuk menjiplak bisnis hingga sampai ke brand bisnis yang sama karena setiap brand memiliki Hak Cipta-nya masing-masing.
2. Tiru
Usai mengamati, Anda bisa meniru konsep bisnis tersebut. Meniru dalam hal ini adalah mempelajari konsep bisnisnya, strategi, dan pelayanannya, bukan menjiplak mereknya hingga ide kemasan dan lain sebagainya. Metode ini seperti mengarahkan Anda untuk mempelajari suatu bisnis dan mengaplikasikan hal yang baik ke dalam bisnis yang Anda jalani. Meski demikian, Anda tetap harus memperhatikan etika dalam berbisnis. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari persoalan hukum karena dianggap mencuri brand bisnis tanpa izin.
3. Modifikasi
Setelah Anda melakukan pengamatan dan meniru, Anda harus melakukan modifikasi terhadap produk dari bisnis Anda. Mengapa demikian? Hal ini dilakukan agar bisnis Anda memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang membedakan bisnis Anda dengan bisnis yang sebelumnya Anda amati. Sebagai contoh, meski sama-sama produk bisnisnya adalah ayam penyet, jika Anda bisa memodifikasi ayam penyet tersebut dengan ide orisinal Anda, maka bisnis tersebut akan terhindar dari persoalan hukum akibat menyalahi etika berbisnis.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan misalnya menciptakan varian rasa baru, membuat kemasan yang berbeda dan unik yang sesuai dengan bisnis Anda, atau memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat. Meski mengusung konsep bisnis yang sama, jika Anda bisa melakukan modifikasi terhadap bisnis Anda, maka tentunya ini akan menjadi keunggulan tersendiri dari bisnis kompetitor.
Itulah beberapa tips memulai usaha dengan metode ATM atau Amati, Tiru, dan Modifikasi, yang bisa memudahkan Anda untuk merintis bisnis pertama Anda. Semoga bermanfaat!