- estimasi biaya awal dan biaya operasional;
- proyeksi pendapatan dan laba;
- analisis balik modal (payback period);
- perhitungan ROI (Return on Investment).
5. Analisis Aspek Regulasi Hukum
Pastikan bisnis yang dirancang tidak melanggar hukum yang berlaku, seperti perizinan usaha, regulasi lingkungan, serta pajak dan kewajiban lainnya. Analisis ini sangat penting agar bisnis Anda tidak terkendala masalah hukum di kemudian hari.
6. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan
Semua hasil analisis dikompilasi dalam sebuah laporan lengkap. Laporan ini harus objektif, rinci, dan memberikan kesimpulan akhir, misalnya layak atau tidak layak untuk dijalankan.
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Setiap studi kelayakan memiliki beberapa tujuan. Berikut ini beberapa tujuan utama dilakukannya studi kelayakan bisnis.
- Menilai Potensi Keberhasilan
Memberikan gambaran objektif tentang kemungkinan bisnis akan berhasil di pasar.
- Mengidentifikasi Kelemahan
Menemukan potensi masalah atau hambatan sebelum bisnis diluncurkan.
- Sebagai Alat Komunikasi
Menjadi dasar untuk meyakinkan investor, mitra, atau bank dalam pendanaan.
- Sebagai Dasar Penyusunan Strategi Bisnis
Membantu menyusun strategi pemasaran, operasional, dan keuangan yang efektif.
- Meningkatkan Keyakinan Pemilik Usaha
Memberikan kepercayaan diri lebih kuat untuk mengambil keputusan.
Itulah penjelasan lengkap mengenai studi kelayakan bisnis, pengertian, langkah, dan tujuannya yang perlu Anda pahami. Studi kelayakan bisnis bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah langkah krusial untuk memastikan usaha yang dibangun memiliki pondasi kuat.