“Ini adalah masalah yang kita tahu bisa kita selesaikan,” kata Pallavi Pant, kepala kesehatan global Health Effects Institute, kepada kantor berita AFP.
Dampak yang Mendalam pada Generasi Berikutnya
Laporan tersebut menyatakan bahwa hampir setiap orang di dunia menghirup polusi udara yang tidak sehat setiap hari. Lebih dari 90 persen kematian terkait dengan polutan kecil di udara yang disebut PM2.5, partikel polusi berukuran 2,5 mikrometer atau kurang.
Menghirup PM2.5 telah terbukti meningkatkan risiko kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Laporan tersebut bertujuan untuk menghubungkan tingkat penyakit itu dengan tingkat polusi udara. Namun menurut Pant, terlepas dari angka-angka yang “cukup mencolok,” laporan tersebut masih meremehkan dampak polusi udara.
Pasalnya, laporan itu disebutnya tidak memperhitungkan bagaimana polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan otak, penyakit neurodegeneratif, atau dampak dari penggunaan bahan bakar padat untuk pemanasan.
Laporan tersebut juga mendapati bahwa polusi ozon yang diperkirakan akan semakin memburuk seiring pemanasan global akibat perubahan iklim yang disebabkan ulah manusia, berkaitan dengan hampir 500.000 kasus kematian pada tahun 2021.