sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, BNPB Pasang Sistem Peringatan Dini

News editor Binti Mufarida
11/06/2024 13:55 WIB
Peringatan dini ini bentuk komitmen pusat terhadap tiga kabupaten yang dilanda banjir lahar dingin pada 11 Mei 2024 lalu.
Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, BNPB Pasang Sistem Peringatan Dini (FOTO:MNC Media)
Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, BNPB Pasang Sistem Peringatan Dini (FOTO:MNC Media)

IDXChannel -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan pemasangan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS).

Sistem ini bertujuan untuk mengantisipasi dampak bencana banjir lahar dingin pascaerupsi Gunung Marapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

“Peringatan dini ini bentuk komitmen pusat terhadap tiga kabupaten yang dilanda banjir lahar dingin pada 11 Mei 2024 lalu,” kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (11/6/2024).

Raditya mengatakan ketiga wilayah terdampak bencana tersebut di antaranya Kabupaten Padang Panjang, Agam dan Tanah Datar. Dia pun berharap, pemerintah provinsi dan kabupaten serta partisipasi masyarakat turut andil dalam pemasangan maupun pemeliharaan instrumen peringatan dini.

“Tantangan selanjutnya bagaimana sistem peringatan dini ini dapat mendorong adanya early action di tengah masyarakat,” ujar Raditya.

Dia mengatakan dengan pemasangan perangkat peringatan dini ini diharapkan dapat menjadi contoh kasus yang baik. Menurutnya, modalitas yang dimiliki masyarakat setempat telah ada sehingga ini dapat membantu untuk memahami peringatan dini dan mereka mampu melakukan aksi dini untuk merespon peringatan dini tersebut.

Apalagi, menurut Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Udrekh bahwa masih ada potensi ancaman 700 ribu meter kubik material vulkanik Gunung Marapi. Material ini bisa berpotensi menjadi ancaman susulan banjir lahar dingin. “Masih ada sekitar 700 ribu meter kubik material vulkanik pascaerupsi Gunung Marapi,” imbuh dia.

Oleh karena itu, Udrekh mengatakan, pemasangan instrumen peringatan dini sangat penting untuk mengantisipasi potensi yang masih akan terjadi di wilayah terdampak saat ini.

“Sistem peringatan dini ini akan mengintegrasikan informasi cuaca, informasi aktivitas gunung api, informasi getaran dan sensor cuaca. Berbagai informasi tersebut akan memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan untuk kesiapsiagaan maupun langkah mitigasi terhadap potensi dampak bencana,” tandasnya. 


 (SAN)

Advertisement
Advertisement