Awal bulan ini, militer Ukraina mengklaim Rusia meningkatkan penggunaan gas air mata. Selain kloropikrin, pasukan Rusia juga diduga menggunakan gas CS dan CN.
Kyiv mengungkapkan 500 tentara Ukraina dirawat karena terpapar zat beracun. Satu prajurit Ukraina dilaporkan tewas karena sesak napas akibat gas air mata.
Dalam peperangan, tentara sulit menghindar dari gas air mata di tengah ancaman tembakan musuh. Alhasil, zat kimia sejenis ini dilarang saat perang.
CWC melarang produksi dan penggunaan senjata kimia terlarang. Perjanjian ini juga mewajibkan 193 negara yang telah meratifikasi konvensi tersebut, termasuk Rusia dan AS, untuk memusnahkan stok bahan kimia terlarang.
OPCW mengatakan pihaknya belum dimintai secara resmi untuk membuka penyelidikan terhadap penggunaan zat kimia terlarang di Ukraina. (WHY)