Suparjo Ramalan
IDXChannel - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membantah rumor bahwa Kabinet Indonesia Maju mulai retak. Isu tersebut bergulir lantaran dikabarkan sejumlah Menteri akan mengundurkan diri.
Isu itu semakin sentar, manakala Mahfud MD resmi melayangkan surat pengunduran diri dari Menko Polhukam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (1/2/2024) kemarin.
Dia menegaskan bahwa sikap Mahfud MD bukan berarti adanya keretakan di internal kabinet, namun lebih kepada Mahfud MD yang juga sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada pilpres 2024 ini. Bahkan, Bahlil memastikan hubungan Jokowi dan Mahfud baik-baik saja.
“Terkait pemunduran Pak Mahfud dari Menko Polhukam kan politik. Saya pikir reshuffle kabinet itu biasa-biasa saja dan itu hak politik yang harus dihormati. Alhamdulillah Pak Jokowi dan Pak Mahfud baik-baik saja,” ucap Bahlil saat ditemui di Rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (4/2/2024).
Tim pembantu Presiden, lanjut dia, cukup solid dan profesional menjalankan tugas kenegaraannya. Suasana kebatinan pun dipastikan baik-baik saja.
Bahlil mencontohkan, pada Jumat kemarin Presiden Jokowi melakukan rapat dengan para Menteri. Dalam forum kenegaraan itu, terdapat Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung yang merupakan kader Partai PDIP.
“Saya menyampaikan di Kabinet kerja kita profesional semua. Dan tidak ada yang retak, suasana kebatinan kami semua fun-fun aja,” paparnya.
“Buktinya hari Jumat kemarin saya rapat dengan pak Presiden. Di mana, saya rapat dengan Pak Pramono anung yang juga kader PDIP, Seskab. Pak Arifin Tasrif, saya bercanda gurau, nggak ada masalah, saya berbicara terkait investor dari italia,” ujar dia.
Senada, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga membantah kabar retaknya kabinet jilid II Presiden Jokowi ini. Erick memandang, seluruh Menteri Jokowi bisa menempatkan diri.
“Gak (retak), saya rasa kalau Menteri-menteri menempatkan diri, dia punya tanggung jawab penuh kepada rakyat, selesaikan tugasnya dengan baik, tetapi ada Menteri memang kebetulan sudah punya pilihan, beliau memang ingin melakukan deposisinya ya tidak bisa salah, kita kan demokrasi,” jelas Erick.
(SLF)
