"Untuk kerugian mungkin dari harga kemarin enam ribu per kilo, dari satu hektarenya itu menghasilkan enam tom berarti di angka Rp2 miliar lebih," jelas Wawan.
Wawan berharap, pihak terkait segera membantu petani agar ke depannya tidak terjadi krisis beras lagi, dan segera melakukan normalisasi kali Ciherang, yang menjadi penyebab banjir yang terjadi setiap tahun.
"Ke depannya mudah-mudah, terutama kami dari pemerintah setempat beserta masyarakat, memohon normalisasi pembuatan tanggul kali Ciherang karena kita setiap tahun selalu banjir dari kali Ciherang," tandasnya. (RRD)