sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BMKG Beberkan Cara Kerja Water Mist Generator untuk Atasi Polusi Udara Jakarta

News editor Binti Mufarida
04/09/2023 11:39 WIB
BMKG membeberkan cara kerja water mist generator untuk mengatasi polusi udara di Ibu Kota DKI Jakarta.
BMKG membeberkan cara kerja water mist generator untuk mengatasi polusi udara di Ibu Kota DKI Jakarta. (Reuters)
BMKG membeberkan cara kerja water mist generator untuk mengatasi polusi udara di Ibu Kota DKI Jakarta. (Reuters)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan cara kerja water mist generator untuk mengatasi polusi udara di Ibu Kota DKI Jakarta. Water mis ini nantinya diterapkan untuk penyemprotan air dari atas gedung-gedung.

Perekayasa Utama Teknologi Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto mengungkapkan cara kerja dari water mist generator untuk mengatasi polusi udara di Jakarta.

Sebelumnya, Handoko menjelaskan bahwa secara teori, dunia mengakui, bahwa cara untuk mengurangi polutan itu dengan mekanisme menggulung polutan supaya dia jatuh ke permukaan. 

"Metodenya bermacam-macam tapi umumnya adalah dengan menggunakan air, yang paling efektif air hujan," kata Handoko dikutip dari media sosial resmi BMKG, Senin (4/9/2023).

Persoalannya, kata Handoko, ketika musim kemarau hujan sulit dijumpai. Bahkan, ketika melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) yakni dengan melakukan penyemaian awan-awan hanya beberapa kali terjadi hujan di pinggir-pinggir Jakarta.

Hujan juga tidak terlalu besar di Bogor, sehingga tidak signifikan untuk menyelesaikan persoalan polusi udara ini.
 
“Oleh karenanya metode-metode yang lainnya adalah dengan melakukan penyemprotan air. Namun menyemprot air itu membutuhkan air yang banyak ya, musim kemarau airnya banyak sayang juga," kata dia.
Lebih lanjut, Handoko pun memberi contoh di China yang menggunakan air sungai untuk penyemprotan di darat. Namun, muncul residu yang akhirnya menjadi polutan baru bahkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) meminta tidak dilakukan penyemprotan di darat.
 
“Kedua pengalaman di China menggunakan air sungai ya semprot cara masuk dari darat kemudian timbul persoalan residu airnya itu malah jadi penyakit menjadi polutan baru sehingga WHO notice itu akan melakukan seperti itu,” kata dia.
 
Sehingga, kata Handoko, salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menggunakan water mist generator. Alat ini akan menghasilkan butiran-butiran air yang lembut sehingga mampu menggulung partikulat-partikulat penyebab polusi udara.
 
“Maka agar tetap ada proses apa peluruhan partikulat polutan kita buat yang namanya mist generator, jadi alat yang mampu menghasilkan butiran air yang lembut yang mampu menggulung partikulat-partikulat itu, meluruhkan itu tapi tidak terlalu boros air,” katanya.
 
Selain itu, Handoko mengatakan water mist generator idealnya dipasang di ketinggian 50 meter, meskipun bisa juga di ketinggian 100 hingga 200 meter, sehingga butiran air yang dihasilkan bisa menyebar untuk menangkap polutan.
 
“Pada ketinggian tertentu idealnya sekitar 50 meter lah, minimal 20 meter, bisa sampai 100-200 meter kita produce kabut air begitu air yang sangat halus seperti kabut yang akan menyebar lalu dia akan berusaha untuk jatuh karena gravitasi sambil menangkapi polutan-polutan itu,” ungkapnya.
 
Handoko pun memastikan bahwa water mist generator didesain agar tidak boros. Dia mengatakan dalam satu jam hanya memerlukan setengah kubik air. Bahkan, jika dihitung harga air PDAM hanya mengeluarkan biaya Rp1.500,- dalam satu jam.
 
“Jadi karena alat ini memang kita desain agar tidak boros maka kita buat pengkabutannya itu yang dibutuhkan dalam waktu 1 jam itu kira-kira hanya setengah kubik air, 1 jam setengah kubik, kalau kita harga air PDAM itu kalau setengah kubik itu kira-kira ya Rp1.500 rupiah,” tutupnya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement