IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melaporkan cakupan air minum layak di Indonesia hanya naik 1,5% dalam tiga tahun. Sehingga, akses air minum layak di Indonesia baru mencapai 90,78%. Padahal pemerintah menargetkan 100% rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024.
“Tren kenaikan cakupan layanan air bersih masih memerlukan dorongan intensif. Dalam 3 tahun terakhir, cakupan air minum layak hanya naik sebesar 1,5%. Capaian sementara ini patut menjadi alarm bagi kita. Waktu yang tersisa menuju 2024 harus dioptimalkan untuk mendorong percepatan kinerja kita bersama,” tegas Wapres pada forum Indonesia Water Fund (IWF) secara virtual, Senin (17/10/2022).
Oleh karena itu, Wapres menegaskan kebutuhan akan air bersih masih cukup tinggi dan mendesak. “Pemerintah menargetkan perbaikan air bersih bagi masyarakat Indonesia melalui sistem ekonomi berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan hasil pemerataan layanan air bersih secara nyata,” paparnya.
Apalagi, kata Wapres, akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak merupakan variabel vital yang turut menentukan kualitas kesehatan individu. Faktor ini misalnya akan berdampak 70% terhadap upaya penurunan stunting.
“Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak adalah variabel vital yang turut menentukan kualitas kesehatan individu. Faktor ini misalnya akan berdampak 70% terhadap upaya penurunan stunting,” katanya.
Untuk diketahui, dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2021 mencatat rumah tangga dengan akses air minum layak baru mencapai 90,78%. Di mana sekitar 12% rumah tangga memiliki akses air minum aman, dan kurang lebih 19% memiliki akses air minum perpipaan.
Pemerintah pun telah menetapkan target dalam RPJMN 2020-2024, bahwa 100% rumah tangga memiliki akses terhadap air minum layak pada 2024, termasuk 15% akses air minum aman, dan 30% akses air minum perpipaan.
(NDA)