"Dari sisi pemeriksaan kaitan dengan keamanan, apakah ada catatan dalam kriminal, pencekalan dan juga hal-hal lain kaitan dengan konfirmasi face recognition geometrik, ini penting. Zaman semakin canggih, kejahatan juga semakin kreatif, jadi langsung dicek dan lebih optimal lagi karena menggunakan biometrik," jelasnya.
Adapun kemudahan yang diberikan bagi WNI ataupun WNA ini bukan berarti mudah meloloskan siapapun masuk atau keluar Indonesia. Tetapi diikuti dengan bentuk pengawasan yang lebih ketat, sehingga sekiranya berpotensi bahaya maka teknologi tersebut bisa membaca.
"Jadi, mempermudah bukan berarti mudah segala-galanya, tapi diikuti dengan pengawasan lebih baik. Jadi autoget terbaru ini bisa juga membaca catatan kriminal seseorang pelintas," katanya.
Ke depannya, teknologi ini akan berada di bandara yang sering dijadikan perlintasan wisatawan seperti di Ngurah Rai Bali dan juga di pelabuhan Batam, perbatasan dengan Singapura.
(YNA)