IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan, China kembali menerapkan lockdown atau penguncian wilayah untuk menekan penularan virus corona.
Menurut informasi, sebanyak 200 pemukiman di sejumlah kota di China mengalami lockdown karena ditemukan klaster baru Covid-19.
“Sekarang dunia sedang dihadapkan pada berbagai macam persoalan, saya kira semua juga tahu. Setelah pandemi Covid-19 hampir berakhir, tapi belum berakhir amat, karena China lockdown lagi, China sekarang hari ini di lockdown lagi,” kata Muhadjir dikutip dari keterangannya saat menghadiri Forum Rektor Indonesia 2022, Rabu (2/11/2022).
Meski begitu, Muhadjir mengatakan saat ini Covid-19 sudah bukan menjadi ancaman yang membahayakan bagi masyarakat. Itu karena herd immunity atau kekebalan kelompok telah terbentuk dengan adanya vaksinasi Covid-19.
“Tetapi kita harap atau kita semua mengira semuanya sudah akan berakhir, paling tidak Covid sudah tidak lagi menjadi ancaman yang sangat membahayakan bagi keberlangsungan kehidupan di dunia,” katanya.
Namun, Muhadjir mengingatkan meskipun Covid-19 tidak menjadi ancaman utama, kini justru konflik antara Ukraina dan Rusia yang berdampak terhadap rencana global untuk mempercepat pemulihan ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19.
Pada kesempatan itu, Muhadjir juga mengajak kampus untuk ikut membantu pemerintah menghadapi ancaman krisis. Terutama ancaman krisis global, seperti masalah perubahan iklim akibat pemanasan global, krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.
Selain ancaman krisis global, Muhadjir menyampaikan, ada beberapa krisis pembangunan manusia yang harus dituntaskan bangsa Indonesia, yaitu masalah ketenagakerjaan, relevansi pendidikan, stunting, dan kemiskinan ekstrem.
“Tidak mungkin pemerintah lakukan sendirian tanpa dukungan dari semua pihak khususnya para rektor yang hadir di sini. Karena itu saya secara khusus datang ke sini untuk bersilaturahmi dan memastikan kebijakan telah ditangani dan tersambungkan dengan para rektor,” ujarnya.
(FRI)