Kubu oposisi Maduro melakukan kecurangan dalam pilpres. Mereka yakin jagoannya, Edmundo Gonzalez, sebenarnya meraup 73 persen suara.
Dewan Pemilu Nasional sebelumnya mengumumkan Maduro mendapat 51 persen suara, sementara Gonzalez meraih 44 persen dukungan. Kubu oposisi menuduh lembaga tersebut dikendalikan kelompok pro-Maduro.
Sejumlah negara Barat dan Amerika Latin, serta badan-badan internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah meminta otoritas Venezuela untuk merilis data penghitungan suara dari masing-masing tempat pemungutan suara.
Argentina adalah salah satu negara yang menolak mengakui kemenangan Maduro. Sebagai tanggapannya, Venezuela memanggil pulang duta besarnya dari Buenos Aires.
Diplomat Venezuela di enam negara Amerika Latin lainnya - Chili, Kosta Rika, Panama, Peru, Republik Dominika, dan Uruguay, juga dipanggil pulang. Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat mengenai hasil pemilu Venezuela. (Wahyu Dwi Anggoro)