IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan strategi pemerintah dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia pada tahun 2023.
Strategi penanggulanan Karhutla yang disampaikan BNPB merupakan hasil koordinasi kesiapsiagaan bersama Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto membeberkan, pihaknya menyiapkan dua langkah strategi penanggulangan karhutla. Untuk strategi pertama, Suharyanto menyampaikan, penanganan akan dilakukan melalui jalur darat.
"Nah strateginya dengan berbagai macam, yang pertama di operasi darat ini sebelum titik api membesar, sudah dipadamkan oleh TNI-Polri, oleh pasukannya Ibu Menteri KLHK ini sangat besar dan banyak," jelas Suharyanto dalam jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (25/1/2023).
Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan strategi kedua yakni melalui jalur udara. Ia menuturkan, penanganan melalui jalur udara yakni menurunkan helikopter water bombing dan pesawat udara seperti pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca (TWC).
"Kemudian ada operasi udara didukung oleh BNPB menggunakan helikopter baik helikopter patroli maupun helikopter water bombing yang menyiramkan pakai air dengan campuran-campuran kimia sehingga api segera padam," jelas Suharyanto.
"Lalu ditambah lagi ada teknologi modifikasi cuaca untuk mengalihkan hujan ada, ketika banjir tahun baru kemarin hujannya dialihkan tapi berhenti hujan juga bisa. Nah ini untuk mendatangkan hujan supaya api yang muncul dengan datangnya hujan segera padam itu strategi utamanya," lanjut Suharyanto.
Untuk diketahui, BNPB menyampaikan terdapat enam provinsi prioritas yang dipantau pemerintah dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). BNPB menuturkan, enam provinsi tersebut menjadi konsentrasi persiapan pencegahan kebakaran terutama menjelang musim kemarau kering di tahun 2023.
"Jadi ada enam provinsi prioritas yakni ada tiga di Sumatera: Riau, Sumatera Selatan, Jambi. Kemudian tiga di Kalimantan yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan," ujar Suharyanto.
Kendati demikian, Suharyanto mengungkapkan pemerintah tidak menutup kemungkinan juga bersiaga di provinsi-provinsi lainnya apabila terjadi kebakaran hutan yang membahayakan.
Ia menuturkan, pihaknya akan mempersiapkan aksi pencegahan dan pemadaman apabila kebakaran justru terjadi di luar enam provinsi prioritas tersebut.
"Tetapi tidak menutup kemungkinan provinsi-provinsi lain apabila nanti ada kebakaran hutan dan lahan juga kita melaksanakan aksi," katanya.
Sekadar informasi, selain Ketua BNPB Suharyanto, ikut pula menghadiri dalam jumpa pers tersebut, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya. Ketiganya menyampaikan sosialiasasi hasil koordinasi kesiapsiagaan menghadapi Karhutla 2023 di Indonesia.
(YNA)