IDXChannel – Elon Musk mengaku telah mendirikan partai politik baru bernama America Party pada Sabtu (5/7/2025). Partai itu bertujuan menantang dominasi sistem dua partai di Amerika Serikat.
Dilansir Channel News Asia, Minggu (6/7/2025), Musk menyebut sistem politik saat ini sebagai sistem satu partai yang jauh dari prinsip demokrasi sejati.
Langkah pembentukan partai ini dilakukan Musk di tengah memanasnya perselisihannya Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Perseteruan terjadi setelah Musk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) dan menentang keras rencana pengeluaran besar-besaran pemerintah federal yang didorong oleh Trump dan Partai Republik.
Melalui platform X, Musk menyebut America Party dibentuk untuk mengembalikan kebebasan rakyat. Dia menyebut sistem politik AS saat ini telah dikendalikan oleh elite yang sama, terlepas dari partai.
“Saat negara kita bangkrut karena pemborosan dan korupsi, kita sebenarnya hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi,” tulis CEO SpaceX dan Tesla ini di X, platform media sosial miliknya.
“Hari ini, America Party dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda,” ujarnya.
Dia juga menyebut para pengikutnya di X menginginkan partai baru. Namun, belum ada rincian resmi terkait struktur organisasi, platform kebijakan, atau kandidat yang akan diusung oleh America Party.
Musk mengisyaratkan strategi awal partai akan difokuskan pada perebutan 2–3 kursi Senat dan 8–10 kursi DPR dalam pemilu mendatang.
Langkah politik Musk ini menuai beragam reaksi, baik dari pengamat politik maupun pengguna media sosial. Banyak yang menilai kehadiran partai ketiga berpotensi memecah suara dalam pemilu mendatang, seperti kasus Ross Perot pada 1992.
Ketegangan antara Musk dan Trump kembali memanas akhir Juni lalu. Trump sempat mengancam akan mendeportasi Musk serta memutus dukungan federal terhadap bisnis-bisnis miliknya, setelah Musk secara terbuka mengkritik paket pengeluaran domestik 'One Big Beautiful Bill' yang dianggap bisa menambah utang AS hingga USD3,4 triliun dalam 10 tahun.
Di tengah ketidakpastian politik menjelang pemilu paruh waktu 2026 dan pilpres 2028, langkah Musk membentuk partai politik dapat menjadi variabel baru dalam peta kekuatan politik AS — baik sebagai kekuatan alternatif atau sebagai penentu hasil suara dalam persaingan yang kian ketat.
(Ibnu Hariyanto)