sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Fasilitasi Investasi Berkelanjutan, Bappenas Luncurkan SDGs Investment

News editor Nur Ichsan Yuniarto
07/10/2024 08:21 WIB
Bappenas meluncurkan platform Sustainable Development Goals (SDGs) Investment.
Bappenas meluncurkan platform Sustainable Development Goals (SDGs) Investment. (Bappenas)
Bappenas meluncurkan platform Sustainable Development Goals (SDGs) Investment. (Bappenas)

IDXChannel - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meluncurkan platform Sustainable Development Goals (SDGs) Investment.

Platform ini diluncurkan untuk memfasilitasi investasi berkelanjutan untuk mendukung pencapaian target SDGs pada 2030.

"Platform ini merupakan kerjasama Bappenas, UNDP, dan didukung banyak pihak, bertujuan untuk memfasilitasi investasi berkelanjutan yang fokusnya untuk proyek-proyek pencapaian SDGs di Indonesia," kata Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam di Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati, dikutip Senin (7/10/2024).

Vivi menambahkan, salah satu tantangan signifikan untuk mengakselerasi target-target tersebut adalah mengumpulkan pendanaan berkelanjutan.

Karena itu, pihaknya bersama United Nations Development Programme (UNDP) dan pihak lainnya meluncurkan platform SDGs Investment guna mengumpulkan sumber-sumber pendanaan, sekaligus mempertemukan berbagai proyek dan pelaku filantropi.

"Kenapa platform? Tentunya digitalisasi, kita ingin pembelajaran, lifelong learning itu happens to all of us, tentunya pltform ini merupakan platform bukan hanya untuk mempertemukan berbagai proyek dan juga filantrofis, dan juga sumber-sumber pendanaan lainnya," kata dia.

"Tapi tentunya ajang kita semua belajar untuk bagaimana menghasilkan impact, dan pada akhirnya kita Indonesia bisa mencapai target-target SDGs tepat waktu," lanjut Vivi.

Dia melanjutkan, Indonesia membutuhkan enam tahun lagi memenuhi komitmen global untuk mencapai target-target SDGs pada 2030.

Hingga kini, pencapaian Indonesia sebesar 62 persen dari 224 indikator, yang berarti berada di posisi terdepan di antara negara-negara berpenghasilan menengah atas.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement