Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Hamas menyatakan siap untuk membubarkan sayap militernya jika Palestina berhasil meraih kemerdekaan penuh berdasarkan perbatasan pra-1967.
Hal tersebut diungkapkan Khalil al-Hayya, anggota politbiro Hamas, dalam sebuah wawancara dengan Associated Press (AP) di Turki yang dirilis Kamis (25/4/2024).
Hamas ingin negara Palestina yang sepenuhnya berdaulat di Tepi Barat dan Jalur Gaza serta kembalinya pengungsi Palestina sesuai dengan resolusi internasional," kata Khalil.
"Jika hal itu terjadi, Hamas akan membubarkan sayap militernya," lanjutnya.
Sayam militer Hamas, Brigade al-Qassam, telah bertempur dengan pasukan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Konflik ini telah menewaskan lebih dari 34 ribu warga Palestina.
Pembicaraan terkait gencatan senjata dan pembebasan sandera saat ini terus berlangsung. Hamas mengatakan hanya akan membebaskan sandera jika perang dihentikan.
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel. Sebanyak 1,200 orang tewas dan ratusan warga Israel disandera saat peristiwa tersebut.
Sebagai balasan, Israel membombardir Jalur Gaza tanpa henti. Aksi Israel menyebabkan kelaparan dan krisis kesehatan di wilayah Palestina tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan juga mengungkapkan Hamas bersedia melucuti senjatanya jika Palestina merdeka penuh berdasarkan perbatasan pra-1967. Dia menyampaikan hal tersebut setelah pertemuannya dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Qatar. (WHY)
